"The flower of patience"
The flower of patience, opens every 7 years and lives only 7 days
Terjemahan
Bunga Kesabaran
Mekar setiap 7 tahun, dan hidup hanya 7 hari
"The flower of patience"
The flower of patience, opens every 7 years and lives only 7 days
Terjemahan
Bunga Kesabaran
Mekar setiap 7 tahun, dan hidup hanya 7 hari
Letnan Udara Sjamsudin Noor, Perjuangannya dan Nama Bandara
Muhammad Sjamsudin Noor nama lengkapnya
Dia dijuluki pelopor Airways Indonesia
Anak Desa yang Lahir di Alabio, Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalsel
Gugur di usia muda sebagai pejuang TNI Angkatan Udara
Tidak banyak anak muda yang memilih menjadi penerbang pesawat tempur sebagai profesi di jaman masih sekarat tahun 1940-an. Dari yang sedikit, nama Muhammad Sjamsudin Noor terpatri dengan indah. Lahir di Alabio, Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel tanggal 5 November 1924, Muhammad Sjamsudin Noor besar di lingkungan keluarga yang taat beragama.
Ayahnya H.Abdul Gaffar Noor dikenal sebagai salah satu ulama di Alabio pada tahuan 1900-an. Ibunya Hj. Putri Ratna Willis, juga aktif dikegiatan keagamaan. Ketokohan keduanya, mengantarkan mereka sebagai sosok yang aktif di pergerakan dan organisasi perjuangan. Tahun 1940-an di masa transisi terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS), H. Abdul Gaffar Noor, dipercaya sebagai Kepala Federasi Kalimantan Tenggara.
“Ayah beliau (Sjamsudin Noor) tokoh ulama di Kalsel yang juga pernah menjabat Kepala Federasi Kalimantan,” jelas Letkol Pnb, M. Mukson, Danlanud Syamsudin Noor, Banjarmasin.
Jabatan publik yang di emban sang ayah, membuat Sjamsudin Noor menghabiskan waktu jauh dari kampung halamannya yang dikenal sebagai sentra perternakan itik terbesar. Di usia 8 tahun, jenjang pendidikan dimulai di HIS Batavia Jakarta. Setelah lulus tahun 1939, melanjutkan sekolah di MULO Bogor, Jawa Barat.
Usai mengenyam pendidikan di sekolah Belanda, sejak tahun 1942 hingga 1945, Sjamsudin Noor melanjutkan pendidikannya di AMS Jogjakarta. Kondisi Negara yang masih dalam tekanan penjajah, membuatnya terpanggil dengan masuk Akademi Militer di Jogjakarta. Setahun di Akademi Militer, dia memperdalam ilmunya dengan masuk Sekolah Kejuruan Penerbang.
Prestasi yang bagus, mengantarkan Sjamsudin Noor terpilih mengikuti program Pendidikan dan Latihan Penerbang di India dan Burma. Dari sinilah ilmu profesional sebagai penerbang pesawat tempur dan pesawat angkut dicapai. Tiga tahun menimba ilmu, Sjamsudin Noor langsung dipercaya menjadi pilot pesawat penerbangan Indonesia Airways.
Dedikasi dan loyalitasnya sebagai penerbang, membuat TNI Angkatan Udara memanggilnya untuk memperkuat barisan penerbang pesawat tempur. Tahun 1950, sepulang dari Burma, Sjamsudin Noor yang berpangkat Letnan Udara Satu, dipercaya menerbangkan pesawat tempur Dakota 446 milik TNI Angkatan Udara. Sejak itu, secara resmi Sjamsudin Noor dipercaya memiloti pesawat tempur untuk membela Negara.
Minggu, tanggal 26 November 1950, sekitar pukul 17.00 WITA. Sjamsudin Noor menjalankan tugas negara menerbangkan pesawat Dakota dari Lapangan Andir Bandung (sekarang Bandara Husin Sastranegara) menuju landasan pacu Tasikmalaya Jawa Barat. Di perjalanan, badai dan memburuknya cuaca menjadi kendala. Kondisi ini diperparah dengan rusaknya mesin pesawat, membuat Dakota kehilangan kendali. Pesawat pun jatuh setelah menabrak tebing Gunung Galunggung, sekitar 15 Kilometer dari Malang Bong, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Angkatan Udara Indonesia berduka. Sjamsudin Noor wafat di usia muda. Di usia yang baru 26 tahun anak banua ini, dianugerahi gelar Pelopor Indonesia Airways. Prosesi pemakamannya dilakukan secara militer di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung, pada tanggal 26 November 1950. Diikuti tembakan salvo ke udara, TNI AU kehilangan salah satu penerbang muda terbaik bangsa.
Guna mengenang jasa perjuangannya, tanggal 13 Januari 1970 melalui peran DPRD Kalsel, Pemerintah Daerah dan Pimpinan Pangkalan Udara mengusulkan agar Lapangan Udara Ulin diganti menjadi Pangkalan Udara Sjamsudin Noor. “Atas peran dan jasa-jasanya terhadap negara, makanya bandara ini dinamakan Lanud Syamsudin Noor,” tegas Letkol Pnb M.Mukson, Danlanud Syamsudin N0or Banjarmasin.
Dipilihnya Sjamsudin Noor sebagai nama Pangkalan Udara (Lanud), juga melalui proses panjang. Setidaknya ada 3 pilihan nama pahlawan baik sipil maupun militer yang diusulkan kala itu. Masing-masing Komodor Udara Supadio, Pangeran Antasari dan Sjamsudin Noor sendiri. Melalui SK DPRD Kalsel, diputuskan nama Sjamsudin Noor menggantikan Lanud Ulin pemberian nama dari Belanda dan Jepang.#copas
Ala hadiniyah wa kulli niatin sholihah bisirril fatihah...
(Sjamsuddin noor Bin H. Abdul Gaffar Noor)
Lirik lagu shalawat berjudul Qomarun ini dipopulerkan oleh Mostafa Atef yang juga dicover oleh majelis shalawat yang tersebar di Indonesia.
Isinya berisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad Saw. Berikut teks lirik Qomarun selengkapnya, dalam bahasa Arab, Latin maupun terjemahnya:
قمرٌ سِيدْنَا النَّبِى
وَأَجْمَلُ مِنْكَ لَمْ تَرَقَطُّ عَيْن
Wa ajmaluminka lam taro qottu 'aiin
وَأَطْيَبُ مِنْكَ لَمْ تَلِدِ النِّسَاءُ
Wa atyabuminka lam talidinnisaaa u
خُلِقْتَ مُبَرَّءًا مِنْ كُلِّ عَيْبٍ
Khuliqta mubarroa minkulli 'aiiibin
كَأَنَّكَ قَدْ خُلِقْتَ كَمَا تَشَاءُ
ka annaka qod khuliqta kama tasyaaa...u
قَمَرٌ قَمَر قمرٌ سِيدْنَا النَّبِى قَمَرٌ
وَجَمِيل وجميل وجميل
سِيدْنَا النَّبِى وَجَمِيل
(وَكَفُّ الْمـُـصْطَفَى كَالْوَرْدِ نَادِي( الله, الله
(وَعِطْرُهَ يَبْقَى اِذَا مَسَّتْ أَيَادِي( الله, الله
3x وَعَمَّ نَوَالُهاَ كُلَّ الْعِبَادِي
حَبِيبُ الِله يَا خَيْرَ الْبَرَى يا
قَمَرٌ قَمَر قمرٌ سِيدْنَا النَّبِى قَمَرٌ
وَجَمِيل وجميل وجميل
سِيدْنَا النَّبِى وَجَمِيل
(وَلَا ظِلُّ لَّهُ بَلْ كَانَ نُورَا ( الله, الله
(تَنَالَ الشَّمْسَ مِنْهُ وَالْبُدُورَ (الله, الله
3x وَلَمْ يَكُنِ الْهُدَى لَوْلَا ظُهُورَه
وَكُلُّ الْكَوْنِ أَنَارُ بِنُورِ طَه
قَمَرٌ قَمَر قمرٌ سِيدْنَا النَّبِى قَمَرٌ
وَجَمِيل وجميل وجميل
سِيدْنَا النَّبِى وَجَمِيل
Qomarun Latin Lengkap Berurutan
Qamarun Qamarun Qamarun Sindan Nabi Qamarun
Wajamil Wajamil Wajamil Sidnan Nabi Wajamil
Qamarun Qamarun Qamarun Sindan Nabi Qamarun
Wajamil Wajamil Wajamil Sidnan Nabi Wajamil
JEDA BACA:
Download Kumpulan Kitab Kuning Makna Pegon Jawa, Sunda dan Melayu
Download Gratis 408 Buku PDF Bertema Fiqih Lengkap
Download 250 Lebih Kitab Tafsir PDF Lengkap
Jual Kaos Gus Baha
POS TERKAITMgid
Turunkan 18 Kg dengan konsumsi ini sebelum tidur selama seminggu!
Diabetes hilang selamanya & pankreas kembali sehat! 100% alami
Tak perlu laser jika penglihatan mulai kabur, cukup gunakan ini!
Wkafful Mustafa Kalwardi Nadi
Wa Itruhahyabqa iza Massat ayadi
Wkafful Mustafa Kalwardi Nadi
Wa Itruhahyabqa iza Massat ayadi
Waamma nawaluha Kullal Ibadi
Waamma nawaluha Kullal Ibadi
Waamma nawaluha Kullal Ibadi
Waamma nawaluha Kullal Ibadi
Habibullahiya khoirol Baro yaaaaa
Qamarun Qamarun Qamarun Sindan Nabi Qamarun
Wajamil Wajamil Wajamil Sidnan Nabi Wajamil
Walaza'allullahu Bal Kananura
Tanalash Syamsaminhu wal budura
Walazillullahu Bal Kananura
Tanalash Syamsaminhu wal budura
Walam yakunil huda laula zuhura
Walam yakunil huda laula zuhura
Wakullulkauni anaruhinuriqohaaa
Qamarun Qamarun Qamarun Sindan Nabi Qamarun
Wajamil Wajamil Wajamil Sidnan Nabi Wajamil
Qamarun Qamarun Qamarun Sindan Nabi Qamarun
Wajamil Wajamil Wajamil Sidnan Nabi Wajamil
Qamarun Qamarun Qamarun Sindan Nabi Qamarun
Wajamil Wajamil Wajamil Sidnan Nabi Wajamil
Arti Lirik Qomarun
Engkau sangat indah yang belum pernah dilihat oleh mata,
Engkaulah seorang suci yang tidak pernah dilahirkan oleh seorang wanita,
Engkau diciptakan terhindar dari keaiban,
Seolah-olah engkau di ciptakan seperti mana yang engkau kehendaki
Qamarun…
Bulan….
Bulan….
Engkau umpana bulan wahai penghulu kami…
Wahai keindahan…
Wahai keindahan…
Engkau sangat indah wahai penghulu kami
Qamarun…
Bulan….
Bulan….
Engkau umpana bulan wahai penghulu kami…
Wahai keindahan…
Wahai keindahan…
Engkau sangat indah wahai penghulu kami
Dan Tangan penghulu kami seperti bunga yang mekar
Dan keharuman nya kekal apabila di sentuh oleh tangan-tangan
Dan Tangan penghulu kami seperti bunga yang mekar
Dan keharuman nya kekal apabila di sentuh oleh tangan-tangan
Dan pemberian nya meliputi bagi setiap umatnya
Dan pemberian nya meliputi bagi setiap umatnya
Dan pemberian nya meliputi bagi setiap umatnya
Kekasih Allah wahai sebaik-baik manusia
Wahai bulan…
Bulan….
Kamu umpana bulan wahai penghulu kami…
Wahai keindahan…
Wahai keindahan…
Engkau sangat indah wahai penghulu kami
Engkau tanpa bayang-bayang karena engkau adalah cahaya,
Engkau umpama matahari dan bulan,
Engkau tanpa bayang-bayang karena engkau adalah cahaya,
Engkau umpama matahari dan bulan,
Tidak akan ada hidayah sekiranya bila baginda tidak ada,
Tidak akan ada hidayah sekiranya bila baginda tidak ada,
Tidak akan ada hidayah sekiranya bila baginda tidak ada,
Dan setiap alam semesta bercahaya dengan sebab baginda
Bulan…
Bulan….
Engkau umpana bulan wahai penghulu kami…
Wahai keindahan…
Wahai keindahan…
Engkau sangat indah wahai penghulu kami…
Demikian semoga bermanfaat dan menambah mahabbah kepada Rasulullah Saw.
MANAQIB AYAHANDA TUAN GURU KH. MAHFUZ AMIN ( MUASSIS SEKALIGUS PENGASUH PON-PES IBNUL AMIN PAMANGKIH,BARABAI, KALSEL)
الحمد لله العلى الأعلى الذى خلق الموت والحياة ليـبلوكم ايكم احسن عملا, وحكم على خلقه بالبعـث والفصل الى دار القضآء لتجزى كل نفس بما تسعى. اشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له شهادة عبد معترف بأن ليس للإنسان الا ما سعى, واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله ونبيه المقـتـفى, اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه والتابعين وتابعهم الى يوم الجزاء.
Manaqib / Riwayat hidup Ayahnda KH. Mahfuz Amin dari kumpulan kebaikan dan perjuangan beliau, untuk selanjutnya mudah - mudahan dapat kita teladani kebaikannya, kita jaga apa yang telah ditinggalkannya dan kita teruskan perjuangannya sampai kapan pun. Amin.
KH. Mahfuz Amin bin Tuan Guru HM. Ramli bin Tuan Guru H. Muhammad Amin adalah putra pertama dari sembilan bersaudara, pasangan Tuan Guru HM. Ramli dan Hj. Sabariah. Beliau dilahirkan di Pamangkih pada malam selasa tanggal 23 rajab 1332 H bertepatan tahun 1914 M di rumah orang tuanya. Beliau diasuh dan dibesarkan di bawah pengawasannya sehingga menjadi orang yang mulia dan berjasa.
{Pendidikan Beliau}
Almarhum pertama kali dididik dan dibesarkan di tengah – tengah keluarga yang taat beragama, sebab orang tua beliau yang bernama H. Muhammad Ramli adalah ulama berpengaruh dan dikenal mempunyai ilmu agama yang dalam. Tidak heran kalau di Pamangkih, orang tua dari Tuan Guru HM. Ramli yaitu Tuan Guru HM Amin dikenal dengan sebutan Tuan Guru Besar, sedangkan Tuan Guru HM Ramli dikenal dengan Tuan Guru Tuha, karena di tangan beliulah kata putus dalam berbagai persoalan, baik yang menyangkut bidang agama maupun problem sosial kemasyarakatan lainya. Dalam usia 6 tahun, almarhum sudah selesai belajar Al Qur’an tahap pertama, di bawah pengajaran langsung orang tua beliau.
Pendidikan formal beliau tempuh setingkat Sekolah Dasar selama tiga tahun di Pamangkih yang kemudian dilanjutkan setingkat selama dua tahun di Desa Banua Kupang. Selain itu beliau tidak pernah belajar di sekolah formal lainnya. Untuk selanjutnya beliau menempuh pendidikan non formal berupa pengajian agama yang diberikan oleh orang tua beliau sendiri di samping mengikuti pengajian-pengajian yang ada di Desa Pamangkih. Selain itu beliau juga belajar dengan beberapa Tuan Guru yang ada di Desa Negara Kab. Hulu Sungai Selatan.
{Berangkat ke Tanah Suci}
Pada tahun 1938 M, saat berusia 24 tahun sesudah beliau menikah dengan seorang perempuan yang bernama Saudah, puteri dari tuan guru H.M Arsyad di Desa Kali Baru Kec. Batu Benawa Kab. HST. Pada tahun itulah oleh mertua beliau, Mahfudz Amin beserta isteri diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji seraya memperdalam ilmu pengetahuan agama. Karena mertua beliau menilai bahwa Mahfud Amin mempunyai cita cita yang tinggi dalam li i’lai Kalimatillah, bahkan pada waktu itu Mahfuz Amin dapat menjawab satu pertanyan dari beliau yang sebelumnya pertanyaan itu oleh mertua beliau tidak ditemukan jawabannya. Akan tetapi ketika pertanyaan itu dilontarkan kepada Mahfudz Amin, beliau pun mendapatkan jawaban yang benar benar cukup dan memuaskan.
Adapun guru -
guru beliau selama di Makkah adalah
العالم العلامة الشيخ محمد ياسين بن عيسى الفادانى العالم العلامة الشيخ عبد القادر بن عبد المطلب المندلى العالم العلامة الشيخ ابو بكر بن سليمان جكرتا
العالم العلامة الشيخ محمد احيد بن ادريس البغورى العالم العلامة الشيخ عبد الخالق فيراك ملزيا
العالم العلامة الشيخ السيد علوى بن عباس الملكى العالم العلامة الشيخ السيد محمد أمين الكتبى
العالم العلامة الشيخ حسن محمد المشاط
العالم العلامة الشيخ مختار امفانن
العالم العلامة الشيخ عبد الجليل المقدسي
العالم العلامة الشيخ أنع شعرانى بن محمد عارف البنجرى العالم العلامة الشيخ نوح كلانتان ملزيا
العالم العلامة الشيخ عبد الرحيم كلانتان ملزيا
Dan yang lain-lainnya yang tidak disebutkan disini.
{Kembali ke Kampung Halaman}
Setelah tiga tahun menimba ilmu pengetahuan di tanah suci, beliau pulang ke tanah air dan tepat pada tanggal 8 Oktober 1941 tiba kembali di kampung kelahirannya. Sejak saat itu beliau mulai mengajar agama sambil terus belajar di samping aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
{Membangun Pesantren}
Setelah hampir 20 tahun berkecimpung di masyarakat, bermacam pengetahuan dan pengalaman telah diperoleh, pahit manisnya kehidupan telah dilalui, namun cita-cita ingin menyebarkan dan meninggikan agama Allah tidak pernah padam. Hingga pada saatnya pada tahun 1958, fajar cita-cita yang diidamkan mulai terbit bersinar di Desa Pamangkih. Lembaran-lembaran kitab kuning yang mulai sirna kembali cerah dengan berdirinya sebuah Pondok Pesantren yang bernama “Ibnul Amin”. Nama ini diambil dari nama kakek beliau yang bernama Tuan Guru H.M Amin. Disamping sebagai tafaulan ( kesan yang baik ) dari makna Al Amin itu sendiri yaitu jujur dan dipercaya, dengan harapan mudah mudahan generasi yang dididik di Ibnul Amin menjadi generasi yang jujur dan dipercaya.
Ada beberapa hal yang mendorong KH. Mahfuz Amin membangun Pondok Pesantren ini, diantaranya dorongan moral dari orang tua beliau sendiri ( Tuan Guru H.M. Ramli ) di mana kata beliau kepada anak Mahfuz Amin “Ikam di dalam menghadapi pelajaran agama apalagi kuncut pada aku, sama aku haja jangan. Ikam harus bafikir bagaimana caranya agar pelajaran agama lebih maju dari pada yang sudah ada sekarang ini.”
Yang kedua, wasiat dari guru beliau yaitu KH. Abu Bakar bin Sulaiman Tambun Jakarta pada ketika berkunjung dan bersilaturrahmi ke Desa Pamangkih dan beliau melihat masih banyak lahan yang kosong, maka dengan tegas KH. Abu Bakar bin Sulaiman berkata agar supaya dibangun pondok sekalipun dengan seada-adanya atau sesederhana mungkin.
Yang ketiga, pengalaman beliau ketika belajar di Makkah Al Mukarramah di mana beliau sering menerima masukan-masukan dan cerita tentang pondok pesantren dari Sahabat-sahabat beliau yang berasal dari pulau Jawa dan Sumatera. Dengan didahului musyawarah bersama murid-murid beliau yang ada pada waktu itu sebanyak 17 orang, maka dicapai kata sepakat agar cita-cita yang mulia ini cepat terlaksana , maka disepakatilah dengan masing-masing mengusahakan 5 blek padi yang hasil penjualannya dibelikan bahan-bahan bangunan. Dengan modal tersebut tadi sehingga bisa dibangun dua buah asrama yang sangat sederhana masing-masing berukuran 3,5 m x 15,5 m dengan kapasitas 6 kamar ditambah dengah sebuah bangunan kecil yang difungsikan sebagai dapur tempat santri memasak. Inilah bangunan yang pertama kali. Dan Alhamdulillah sebagian bangunan itu sampai sekarang masih dapat kami lestarikan.
Selanjutnya tersebarlah kabar keberadaan pondok pesantren ini, sehingga para thalabah pun berdatangan yang tentu saja menjadikan “ Ibnul Amin “ harus menambah asrama dan sarana-sarana yang lain sesuai dengan kebutuhan. Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 1975 beliau juga membangun pondok pesantren putri untuk mencetak kader-kader muslimah yang shalehah, karena pada saat itu beliau melihat ketertinggalan kaum wanita dalam pendidikan agama, padahal peran mereka tak kalah pentingnya, sebab merekalah guru pertama dalam keluarga yang turut mewarnai kualitas generasi masa depan.
المرأة عماد الدين اذا صلحت صلحت البلاد و اذا فسدت فسدت البلاد
{Keuletan beliau} Almarhum adalah sosok pribadi yang tidak pernah menyerah dalam berjuang, baik dalam masa pendidikan maupun dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dan pikiran-pikirannya. Kelebihan beliau terletak pada ketekunan dan kerajinan dalam mengulang kaji sendiri (muthalaah) disamping sangat menghargai waktu.
Walau di tengah kesibukan beliau dalam bekerja, karena tenaga dan waktu beliau hampir semua tercurah pada pembangunan dan memajukan pesantren yang beliau asuh, namun tidak berarti tertutup kesempatan menulis satu dua kitab untuk menunjang pelajaran di pondok beliau.
Terbukti ada tiga karya tulis beliau, satu yang menjadi pokok bahkan yang pertama kali harus dipelajari santrinya, ialah Kitab Tashrif atau dikenal dengan Tashrifan. Walau tidak dicetak karena untuk membiasakan santri menulis dalam tahapan pertama. Kitab Tashrif ini selalu disalin oleh santri yang baru belajar.
Karya beliau yang kedua adalah ringkasan Shorof yang berbahasa Arab dengan nama
مـخـتصر حل المعقود فى نظم المقصود
Dan yang ketiga, untuk memudahkan para santrinya dalam belajar Ilmu Falaq, beliau ringkaskan satu kitab falaq yang besar yang diberi nama
المحلولة فى مختصر المنهج الحمـيدية
Beliau menaruh perhatian secara khusus dalam bidang ilmu falaq, baik mempelajari ataupun mengajarkannya.
Disamping berkiprah dibidang keagamaan beliau juga sangat memperhatikan usaha mencerdaskan anak-anak di desanya. Hal ini terbukti dengan andil beliau yang sangat besar dalam membangun sekolah umum (SR) pada tahun 1951. Keberhasilan almarhum dalam belajar dikarenakan beliau sangat menghormati ilmu yang didapatkan dari gurunya dengan arti penghormatan yang benar dengan mengamalkan ilmu yang diperoleh itu. Beliau berhasil mengembangkan ilmu kepada murid-muridnya yang kini telah tersebar dimana-mana. Kalau dilihat masa belajar beliau memang relatif singkat. Tiga tahun di Mekkah dan beberapa tahun di dalam asuhan orang tuanya, tetapi karena kesungguhan beliau dalam menghormati ilmu sehingga tampaklah keberkatan dan manfaat dari ilmu pengetahun yang dimilikinya. Beliau sangat menghormati guru-gurunya, karena menurut beliau kalau seseorang ingin menjadi terhormat dalam hidupnya dia harus menghormati guru dan mengamalkan ilmunya. Beliau selalu menziarahi guru-guru yang masih hidup minimal setahun sekali dan sesudah meninggal ziarah ke kuburnya. Hal lain yang menonjol dari kepribadian almarhum adalah kasih sayangnya dengan para santri. Beliau menginginkan santrinya rajin dalam belajar hingga berhasil dan pandai dalam menyampaikan ilmunya kepada orang lain. Siang dan malam selalu berada di tengah-tengah para santrinya. Kalau ada yang bermain-main, beliau tegur dengan saran yang lembut diiringi nasehat dan nampak kegembiraan di mukanya ketika melihat santrinya yang sedang belajar.
Beliau sangat dikenal dikalangan para ulama. Disamping selalu datang berkunjung kepada mereka, tak jarang kesempatan itu digunakan untuk bertukar pikiran, lebih-lebih pada masalah keagamaan. Beliau cukup dekat dengan KH. Hasyim Asy’ari, Jombang serta KH. Abdussomad, mufti kerajaan Pontianak. Beliau mempersilahkan siapa saja pejabat yang mau datang. Kalau mereka ingin memberikan donasi untuk pondok, beliau dengan tegas menerimanya selam tidak mengikat. Walau pun demikian beliau tidak pernah memohon kepada mereka dan tetap menjaga jarak. Prinsipnya adalah selama pergaulan itu tidak mengganggu perjuangan beliau untuk kemajuan pondok.
Kepada para kadernya beliau berpesan agar selalu berusaha untuk menghidupi pondok bukan justru hidup dipondok.
Beliau memang sosok pribdi istimewa, istiqamah, disiplin, tawadhu dan disertai semangant ikhlas berkorban, tidak ada keinginan menggapai kemewahan duniawi. Untuk kepentingan agama tidak segan-segan beliau mengorbankan kepentingan sendiri. Bahkan selama hidupnya, beliau tidak pernah memiliki kendaraan pribadi.
Demikianlah setelah 37 berjuang untuk membangun serta membina Ibnul Amin dan santri-santrinya hari demi hari lembaran hidupnya dihabiskan untuk li i’laaikalimatillaah hingga usia senja.
{Berpulang kerahmatullah}
pada saat beliau berusia 80 tahun Keuzuran tampak bertambah, meskipun pengobatan selalu diupayakan. Sampai pada saatnya, hari Ahad, jam 08.45 tanggal 21 Zulhijjah 1415 H. / 21 Mei 1995 beliau menghembuskan nafas terakhir dalam pangkuan anak istri dan murid-murid beliau dalam usia 82 tahun 4 bulan 28 hari. Dikebumikan pada sore harinya dengan diantarkan oleh ribuan kaum muslimin ke tempat peristirahatan terakhir pada jam 3 sore di pemakaman umum Pamangkih bersampingan dengan orang tua beliau KH. Muhammad Ramli dan keluarga.
Pamangkih berduka, derai tangispun pecah. Para santri seolah tak mampu untuk bicara. Masyarakat terpana karena ditinggal oleh sang panutan yang sangat berjasa untuk selama-lamanya.
Beliau meninggalkan sesuatu yang sangat berharga, untuk diteruskan, dipelihara dan dijaga oleh generasi berikutnya.
Terlalu mahal rasanya untuk ditinggalkan, terlalu sayang kenangan itu untuk dilupakan. Semoga Allah menerima segala amal kebaikannya. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Mengenang wafatnya Ratu Zaleha. 24 September 1953 - 24. September 2020
Ratu Zaleha terlahir dengan nama Gusti Zaleha. Lahir di Muara Lawung, Kesultanan Banjar tahun 1880 dan wafat di Banjarmasin pada tanggal 24 September 1953. Beliau adalah puteri dari Sultan Muhammad Seman bin Pangeran Antasari.
Sebelum ayahnya meninggal, Gusti Zaleha diberi cincin kesultanan dari ayahnya. Sejak itu pula dia menggantikan ayahnya sebagai Sultan dan Pemimpin Perang Tertinggi, lalu diberi gelar Ratu Zaleha. Bersama sang suami, Gusti Muhammad Arsyad, Ratu Zaleha melanjutkan perjuangan ayahnya.
Ratu Zaleha dapat menghimpun kekuatan dari suku-suku Dayak Dusun, Kenyah, Ngaju, Kayan, Siang, Bakumpai, Suku Banjar. Dia berjuang bersama seorang wanita pemuka Dayak Kenyah bernama Bulan Jihad atau Wulan Djihad. Ada juga nama Illen Masidah dan lain-lain.
Penangkapan beliau dilakukan disalah satu pedalaman muara teweh saat berjuang, beliau ditangkap setelah selesai sholat zuhur bersama pejuang lain. Saat itu beliau tidak berdaya, karena senjata yg beliah pakai diranggalkan untuk melaksanakan sholat,beliau diasingkan ke bogor bersama sang suami, Gusti Muhammad Arsyad.
Usai diasingkan di Kampung Empang, Bogor, sang srikandi pejuang dalam Perang Banjar, Ratu Zaleha akhirnya dikembalikan Belanda ke tanah leluhurnya di Banjarmasin.
Pada 24 September 1953, Ratu Zaleha menghembuskan nafas terakhirnya dengan tenang di tengah-tengah keluarga besarnya di Banjarmasin. Jenazahnya dimakamkan di Makam Muslim Komplek Mesjid Jami Banjarmasin, di samping makam kakeknya, yaitu Pangeran Antasari. Makamnya berdampingan dengan makam sang kakek, yaitu Pangeran Antasari, dan neneknya, Ratu Antasari.
Alfatihah....
#ratuzaleha #kesultananbanjar_official #kesultananbanjar #perangbanjar
Kegiatan Pencarian Minyak Bumi pada Masa Kolonial
Sejarah perminyakan di Murung Pudak dimulai pada tahun 1898, pada saat perusahaan minyak bumi Belanda yang bernama Mijn Bouw Maattschappy Martapura mengadakan pencarian minyak di daerah Warukin yang berjarak kira-kira 15 km dari kantor Pertamina yang terletak di Murung Pudak. Pada tahun 1912, kegiatan pencarian minyak bumi dilakukan oleh perusahaan Belanda lainnya yang bernama Dortsche Petroleum Maattschappy. Pada tahun 1930 perusahaan ini tidak mampu bekerja dan kemudian bergabung dengan perusahaan Belanda yang bernama Bataafsche Petroleum Maattschappy. Pencarian minyak bumi selanjutnya dilakukan oleh perusahaan yang bernama Bataafsche Petroleum Maattschappy atau yang lebih dikenal dengan sebutan BPM (Pertamina, 1986: 5).
Bataafsche Petroleum Maattschappy lebih giat melakukan pencarian minyak bumi dan berhasil menemukan struktur minyak di beberapa tempat seperti struktur Tanjung pada tahun 1934, struktur Warukin Tengah pada tahun 1937, dan struktur Kambitin pada tahun 1939. Usaha yang intensif terus dilakukan dalam pencarian minyak di struktur Tanjung sampai tahun 1940. Minyak yang ditemukan tidak sempat dieksploitasi karena pecahnya perang Dunia Dua.
Pada tahun 1942 tentara Jepang menguasai seluruh bumi Nusantara termasuk sumber minyak di Kalimantan. Kegiatan pencarian minyak bumi di Murung Pudak diambil alih oleh Pemerintah Jepang, Jepang mencoba menghidupkan kembali perusahaan minyak yang pernah diusahakan BPM. Usaha Jepang ini dilakukan untuk menopang perang Asia Timur Raya, tetapi itu tidak berlangsung lama karena Jepang mengalami kekalahan terhadap Sekutu dalam Perang Dunia II pada tahun 1945. Kegiatan perminyakan di Murung Pudak timbul kembali setelah BPM (Bataafsche Petroleum Maattschappy) mengulang kembali usahanya sekitar tahun 1957-1958. Melihat prospek yang berkembang baik, pada tahun 1958 BPM berhasil membangun saluran pipa minyak sepanjang 238,6 km dari Murung Pudak sampai ke Balikpapan menembus gunung dan hutan belantara. Selesainya pipa ini pada tahun 1961 lengkap dengan fasilitas pemompaannya di Manunggul (Pertamina, 1986: 7).
Pada tahun 1961, produksi baru dapat dilaksanakan setelah selesai dipasang pipa 20 sepanjang 238,6 km yang menghubungkan Manunggul dengan Kilang di Balikpapan. Pengelolaan minyak bumi di Murung Pudak pada tahun 1961 tidak lagi dilakukan oleh perusahaan BPM (Bataafsche Petroleum Maattschappy) akan tetapi dikelola oleh PT. Shell Indonesia yang kapasitas produksinya cukup besar. Kegiatan Shell mencapai puncaknya pada tahun 1963 dengan mencatat angka produksi 46.800 BOPD. Kegiatan pencarian minyak dilanjutkan pula di struktur Kambitin, tetapi setelah member sumur ke-5 pada Juli 1964 kegiatan dihentikan karena kesulitan transportasi minyak. PT. Shell berjalan hanya beberapa tahun saja, karena pada tanggal 30 Desember 1965, seluruh asset PT. Shell Indonesia yang meliputi lapangan-lapangan produksi Tanjung dan Limau, kilang minyak Plaju serta kilang minyak Balikpapan juga diserahkan kepada PN Permina yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Dr. Ibnu Sutowo sebagai Direktur Utama pada waktu itu, atas dasar pembelian oleh pemerintah Indonesia (Pertamina, 1986: 8).
Kegiatan Pencarian Minyak Bumi oleh Permina-Pertamina
Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lebih tinggi dari apa yang telah dicapai oleh perusahaan sebelumnya, pada bulan Agustus 1968 Pemerintah mengintegrasikan PN Permina dan PN Pertamin menjadi satu perusahaan berdasarkan aturan Pemerintah No. 27/Tahun 1968 dan diberi nama Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional atau disebut PN Pertamina. Mulai saat itu PN Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan minyak nasional Indonesia yang diberi wewenang mengelola semua bentuk kegiatan di bidang industri minyak dan gas bumi (Pertamina, 1982:37).
Di Murung Pudak sendiri juga terjadi perubahan karena PT. Shell menyerahkan pengelolaan minyak bumi Murung Pudak kepada PN Permina yang terjadi pada tahun 1965. Sejak penyerahan itu, perminyakan di Murung Pudak dijalankan oleh PN Permina yang kemudian juga berintegrasi menjadi PN Pertamina pada tahun 1968. ditangan Pertamina, struktur Warukin Selatan berhasil dikembangkan sejak tahun 1965. Begitu juga struktur Tapian Timur berhasil ditemukan tahun 1967 dan mulai diproduksikan tahun 1977. Minyak Tapian Timur dapat diproduksi dan dipompa ke Blikpapan, sedangkan kesulitan transportasi minyak dari struktur Kambitin telah berhasil diatasi dengan membangun Test Unit dan saluran pipa 4 sehingga minyak Kambitin berhasil dikirim ke Balikpapan. Minyak Tanjung Raya berasal dari jebakan cekungan Barito. Sekalipun bersumber dari cekungan yang sama, namun uniknya minyak Tanjung Raya bervariasi titik tuangnya (pour point).
Guna meningkatkan produksi minyak Tanjung (Murung Pudak) PN Pertamina berusaha menemukan sumur-sumur minyak baru dan menjalin kerjasama dengan perusahaan asing yang berminat mengelola minyak bumi di Tanjung (Murung Pudak). Beberapa perusahaan asing yang menjalin kerjasama dengan PN Pertamina untuk mengelola minyak bumi di Tanjung (Murung Pudak) di antaranya adalah PT. Shoutern Cross, PT. Bow Valley, dan yang terakhir sampai saat ini adalah PT. Talisman dari Kanada. Kerjasama pengelolaan minyak bumi di Tanjung (Murung Pudak) tersebut kemudian dikenal dengan nama JOB PTTL (Join Operating Body Pertamina Talisman Tanjung Limited).
Sunnah Memakai dan Melepas Sandal
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِيْن وَإِذَا نَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ لِتَكُنِ الْيُمْنَى أَوَّلَهُمَا تُنْعَلُ وَآخِرَهُمَا تُنْزَعُ
"Apabila salah seorang di antara kalian mengenakan sandal, maka mulailah dengan yang kanan. Dan apabila melepaskannya, maka mulailah dengan yang kiri. Hendaklah yang kanan menjadi yang pertama ketika dikenakan sandal dan yang terakhir ketika dilepaskan sandalnya."
[Muttafaqun 'alaihi. HR Al-Bukhari: 5856 dan Muslim: 2097]
Dalam Hadits lain dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha :
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam menyenangi mendahulukan bagian yang kanan dalam mengenakan sandalnya, menyisir rambutnya, dalam bersuci, dan dalam seluruh keadaannya.
[Shahih, HR. al-Bukhari no. 168, 5854, dan Muslim no. 268]
Selalu diingat sunnah dalam memakai sandal..
Dalam memakai dahulukan yang kanan..
Dalam melepas dahulukan yang kiri..
Panduan Ajuan Verval Ijazah S1/D4 Oleh PTK
November 20, 2019
Panduan ini diperuntukkan untuk keperluan verifikasi data jenjang pendidikan S1/D4, sehingga Guru diwajibkan untuk melakukan keabsahan data riwayat pendidikan. Bagi guru yang sudah bersertifikasi dan melakukan verval Ijazah S1/D4 dapat mengajar sesuai dengan Ijazah-nya sesuai pada KMA 890 Tahun 2019.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan Ajuan Verval Ijazah oleh Guru :
Login sebagai Guru pada layanan http://simpatika.kemenag.go.id/login
Setelah berhasil login, pilih layanan SIMPATIKA PTK.
layanan-ptk
Bagi Guru yang belum pernah melakukan ajuan Verval S1/D4, akan dimuncul notifikasi untuk melakukan Verval Ijazah S1/D4.
veval-s1
Untuk Guru yang sudah pernah melakukan ajuan verval Ijazah S1/D4. Pada laman beranda Guru, pilih menu Perubahan Data Kepegawaian. lalu pilih sub menu Verval Ijazah.foto-layar_013120_100307_am
Langkah selanjutnya, klik Lihat Data jenjang pendidikan yang sudah ada pada akun Guru.
Pada baris kedua, klik Ajuan Verval. Muncul kotak dialog Ajuan Ijazah S1/D4, Klik icon panah kebawah, kemudian pilih Ubah Data.
foto-layar_013020_042755_pm
klip_tanpa_judul_112019_045933_pm
Guru diwajibkan untuk mengisi semua kolom yang sudah tersedia, pastikan menginptukan data dengan benar. Jika sudah sesuai maka Klik Simpan Perubahan.form-isian-ajuan-verval-ijazah-s1
Catatan : Jika nama Perguruan Tinggi dan atau nama Program Studi tidak ditemukan dalam pemilihan, silakan bisa dipilih klik “Tidak Ditemukan” kemudian bisa mengisikan diketik sesuai dengan yang tertera di Ijazah Anda.
Jika ada guru yang memiliki lebih dari satu Ijazah S1/D4 dapat ditambahkan dengan klik ikon “+”.
foto-layar_013120_105538_am
Jika dirasa sudah sesuai dan benar maka klik Simpan & Ajukan.
simpan-ajuan-ijazah-s1-guru
Aplikasi berhasil meyimpan data ajuan verval ijazah, Cetak Surat Ajuan pada kotak dialog yang muncul.klip_tanpa_judul_112019_050747_pm
Cetak dan serahkan hasil cetak SURAT PENGAJUAN PERUBAHAN DATA IJAZAH (S12e) Anda ke Kemenag Kota/Kab yang menaungi, untuk dilakukan verval dan persetujuan perubahan data rinci Anda.s12e-ajuan-verval-ijazah-guru
MERAIH KEBERKAHAN DARI NABI KHIDIR AS.
Nama Nabi Khidir AS menjadi misteri sangat reflektif bagi sebagian besar umat Islam. Sosok Nabi Khidir bersama Nabi Musa yang direkam sangat bagus dalam Al-Qur’an menjadi pelajaran sangat berharga dalam mengarungi dan menjalani hidup. Dari Al-Qur’an ini, banyak ulama’ memberikan penjelasan dan sekaligus kesaksian sosok Nabi Khidir yang masih selalu hadir sampai sekarang.
Salah satu ulama’ yang menjelaskan sosok Nabi Khidir adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul). Bagi Guru Sekumpul, Nabi Khidir menyimpan banyak berkah yang sangat disayangkan untuk dilewatkan. Jangan sampai kita melewatkan berkah dari Nabi Khidir.
Penjelasan Guru Sekumpul diriwayatkan Abah saya (H Abdurrahman) saat mengikuti pengajian Guru Sekumpul di Keraton. Ada beberapa penjelasan Guru Sekumpul dalam meraih berkah dari Nabi Khidir.
Pertama, nama asli/nama lengkap Nabi Khidir ditulis di kertas. Kemudian itu ditempel di dinding rumah atau toko/tempat usaha. Fadhilahnya adalah Insya Allah rumah itu selalu damai, aman, dan suatu saat orang yang ada di dalam rumah itu akan bertemu Nabi Khidir dan tokonya akan disukai orang banyak (syarat dagang).
Kedua, apabila nama Nabi Khidir ditulis di kertas, kemudian disimpan dan dibawa kemana-mana, maka apabila kita mendapat masalah yang sulit kita fahami, Insya Allah masalah itu bisa cepat kita fahami dan mampu kita selesaikan. Itu berkah Nabi Khidir AS.
Ketiga, nama lengkap Nabi Khidir adalah Abul Abbas (Balya bin Malkan bin Falikh bin Anbar bin Salakh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh AS bin Lumakh bin Mutawasylikh bin Idris AS bin Yard bin Mahlail bin Qainan bin Yanasy bin Syits bin Adam AS).
Keempat, tulisannya bisa pakai bahasa Arab dan juga bisa bahasa Latin.
Mudah-mudahan berkah Rasulullah, Datu Kalampayan, Guru Sekumpul, para auliya dan orang-orang sholeh, diampuni segala dosa dan kesalahan dzohir bathin seumur hidup, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khatimah dan masuk surga bighoiri hisaab. Aamiin…!!!
Penulis: Muhammad Zainuddin bin H. AbdurRahman, santri Guru Sekumpul.
JANGAN LUPA
TETAP SELALU MEMPERBANYAK MEMBACA SHOLAWAT DI SETIA
Momen Terakhir Demang Lehman sebelum Syahid.
Menjelang eksekusinya, seperti dituliskan Meyners, Demang Lehman juga berpuasa dengan ketat seperti yang ditentukan, karena pada saat itu bulan Puasa/Ramadhan. Seperti ketentuan dalam Alquran, beliau juga sahur dan berbuka puasa. Menunya, hanya dengan roti biasa atau roti beras untuk jam-jam tertentu.
Dari sumber lain dituliskan bahwa Demang Lehman juga tidak pernah meninggalkan shalat dan membaca Alquran di dalam tahanan. Demang Lehman memiliki Alquran berukuran kecil yang selalu dibawanya kemana-mana dan dibacanya ketika waktu senggang.
Pada waktu Demang Lehman menjalani masa penahanan menjelang eksekusi, tidak ada seorang pun yang menjenguknya atau sekadar mempertanyakannya. Sebab penduduk sangat takut disangkut pautkan dengan Demang Lehman. Demikian dituliskan wartawan Surat Kabar Sumatra Nieuws en Advertebtie Blad edisi 7 Mei 1864.
Demang Lehman saat dieksekusi sedang berpuasa. Pada pada 19 Ramadhan 1280 H (27 Februari 1864 M), di hari eksekusinya, Demang Lehman sangat tenang dan tidak kehilangan kendali dirinya.
Ia pun melangkah dan dengan bangga mengangkat kepalanya melewati tatapan kumpulan warga Martapura yang ada di jalan, menuju tempat eksekusi (tiang gantungan).
Pejabat-pejabat militer Belanda yang menyaksikan hukuman gantung ini merasa kagum dengan ketabahannya menaiki tiang gantungan dengan tidak mengenakan penutup mata. Urat mukanya tidak berubah, menunjukkan ketabahan luar biasa.
Meyners menuliskan bahwa Demang Lehman menderita hukuman mati dengan ketenangan dan sikap mengagumkan. Setelah meninggal, jenazahnya tanpa dikebumikan (dishalatkan) kemudian dimakamkan, setelah dibawa dari Rumah Sakit di Martapura.
Dalam Surat Kabar Sumatra Nieuws en Advertebtie Blad edisi 7 Mei 1864, dituliskan tidak ada satu pun dari penduduk Martapura yang mengklaim bahwa Demang Lehman keluarganya. Kemungkinan karena rasa ketakutan masyarakat saat itu. Setelah eksekusi, tidak ada satu keluarganya pun yang menyaksikan dan menyambut mayatnya
Sumber : Mansyur via jejak rekam
#kesultananbanjar_official #kesultananbanjar #Demanglehman #perangbanjar
ADAB MENCUCI BERAS SUPAYA ANAK KETURUNAN DILEMBUTKAN HATINYA
1. Menggunakan tangan kanan untuk membasuh beras
2. Aduk dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam ( seperti arah tawaf )
3. Membaca :
ليس لها من دون الله كاشفة
Laysa lahaa min duunillahi kaasyifah
" Tidak ada penyembuh selain dari Allah"
4. Boleh juga baca " Yaa Latiif " 3x
5. Ulang basuhan selama 3x atau sampai bersih
6. Sholawat
7. Niatkan dalam hati supaya dilembutkan hati diri sendiri, pasangan dan anak-anak.
Wahai muslimat, adik, kakak, dan ibu-ibu... Masaklah makanan anda dengan berdzikir, Insya Allah akan membawa berkah bagi yang memakan.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Aalihi Wa Shohbihi Wasallim.
🦄 KISAH DZULJANAH KUDA KESAYANGAN AL-HUSEIN,
PERINGATAN HARI 10 MUHARRAM🦄
🕸
Assalamu'alaikum wr wb..
Dzuljannah adalah nama kuda Imam Husain as yang diberikan Rasulullah saw untuk menemani Al Husain di Karbala
💌 Diriwayatkan :
Ketika Husain masih kecil, ia pernah pergi ke kandang Dzuljannah dan memperhatikannya. Dzuljannah adalah kuda stallion putih yang gagah dan kuat, yang dimiliki oleh seorang Arab, bernama Haris. Nama asli Dzuljannah adalah Murtajiz dan Maimun, dinamakan Dzuljannah karena suara ringkikannya merdu, nyaring dan melengking, sehingga membedakannya dari kuda yang lain.
Melihat cucunya memperhatikan dengan seksama kuda itu dan seakan sedang terjadi percakapan yang misterius, Nabi saw kemudian bertanya:
"Husain-ku sayang, inginkah kamu menaiki kuda itu?"
Husein Menjawab :
"Ya Kakek, aku mau."
Nabi saw lantas meminta agar kuda itu diberi pelana. Ketika Husain mendekat, tiba-tiba kuda itu merunduk seakan duduk diatas tanah agar memudahkan anak itu menungganginya. Nabi saw kemudian membeli kuda itu dari Haris untuk cucunya.
Para sahabat yang hadir melihat kejadian tersebut merasa senang melihat cucu Nabi saw menunggangi kuda itu, dan kuda itupun sangat memperhatikan penunggangnya.
Ketika Nabi saw melihat kejadian ini, air mata beliau pun mulai mengalir di pipinya. Seketika pertemuan berubah menjadi kesedihan dan para sahabat mulai mencucurkan air mata.
Salah satu dari mereka bertanya kepada Nabi SAW :
"Hari ini adalah suasana gembira melihat cucumu berada diatas punggung kuda, tapi mengapa engkau menangis?"
Nabi saw menjawab:
"Kalian tidak akan membayangkan apa yang telah kulihat. Adegan itu sangat jelas di depan mataku, karena Murtajiz yang anggun ini telah memanggul cucu tersayangku di punggungnya dengan hati-hati dengan menekuk keempat kakinya.
Kelak, akan datang saatnya ketika cucuku tidak akan mampu menjaga dirinya di atas pelana karena kondisinya yang terluka parah dan kuda yang sangat anggun ini, Murtajiz, akan menurunkan cucuku di atas pasir gurun yang membakar padang Karbala dengan perhatian yang sama, menekuk keempat kakinya dan duduk di tanah, seperti yang baru dilakukannya."
Mendengar kisah sedih ini, pecahlah tangisan para sahabat.
💌 Saat peristiwa Karbala...
Pada hari ini Iman Husein cucu kesayangan Nabi dan keluarganya sekitar 70 orang di cincang rame rame oleh sekitar 300 orang utusan Yazid bin Muawiyah.
Seluruh keluarga Cucu kesayangan Nabi di tumpas KELOR termasuk perempuan anak anak bahkan bayi.
Tinggalah Sang Iman Husein sendiri. Iman Husein yang sangat disayang Nabi menjadi bulan bulanan ratusan tentara
Betapa kejinya mereka, betapa biadabnya mereka. Demi kekuasaan dunia buta mata dan hatinya sampai bangga berbuat begitu sadis terhadap cucu kesayangan Nabi.
Iman Husein dicincang bak binatan buruan. Kepalanya langsung dipenggal dan sangat dihinakan dengan bangganya.
Mayat mayat keluarga Iman Husein yang sudah tak berbentuk berserakan ditinggal begitu saja. Hanya Kepala Cucu kesayangan Nabi yang dicincang
Kuda(kuda Arab berwarna putih berambut pirang) yang di tunggangi IMAM HUSEIN BIN ALI THALIB adalah bernama DZULJANAH , merupakan kuda ROSULLULAH SAW yang di berikan kepada HUSEIN ketika masih kecil .
Ketika IMAM HUSEIN tersungkur dan jatuh pada pertempuran karbala(680 M).
DZULJANAH jalan mengitarinya , melindungi junjungannya dari serangan musuh yang datang.ia mengusap kepala IMAM HUSEIN yang bersimbah darah dengan kepalanya.puluhan orang merangsek mendekati DZULJANAH .tapi ia dengan tegas mengibaskan kaki dan ekornya , bergeliat begitu perkasa ,sehingga beberapa orang dan kuda kuda lainnya jatuh binasa ,merasa aman DZULJANAH kembali kepada IMAM HUSEIN mengusap dan menghirup darah yang mengalir dari kepala IMAM HUSEIN ,ketika melihat IMAM sudah tidak bernyawa ,lalu ia melengking dengan keras ,jeritan , teriakan , kesedihan atas perpisahan nya.kemudian dengan cepat ia lari ke tenda perempuan dan anak-anak ,setelah itu DZULJANAH tidak pernah terlihat lagi 😭😭😭😭
Semoga Allah SWT merahmati cucu Baginda Rasulullah Saw.....IMAM HASAN DAN HUSEIN ... Dan Semoga kelak kita mendapatkan syafaat Rosulullah
.
.
.
Follow @ahlussunah._ .
.
#sufi #guru #guruzuhdianoor #guruzuhdiannor #guruzaini #gurubakhiet #guruudin #ppags_sekumpul #ppags #ppagz #ppagz_banjarmasin #aswaja #ahlusunnah #ahlusunnahwaljamaah #infobanjar #banjarinfo #pondok #darussalam #sholawat #pecintasholawat #pecintaquran #hadis #muhasabbahdiri #kata #gurusekumpul #arraudhah #sekumpul #mahabbahcinta #mahabbah #ahlussunah._
Perhatian !! Penerbitan SKBK bagi guru satminkal madrasah negeri dilakukan oleh Kepala Madrasah Negeri. Sedangkan bagi guru satminkal madrasah swasta dilakukan oleh Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota setempat.
Agar PTK dapat mengajukan Surat Keterangan Beban Kerja (SKBK), pastikan prosedur-prosedur berikut telah terpenuhi :
Berikut panduan singkat Cetak Ajuan Surat Keterangan Melaksanakan Tugas (SKMT) :
Klik untuk melihat panduan Cetak SURAT AJUAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAN KERJA (SKBK) >>>
Setelah Ajuan SKMT PTK Disahkan oleh Kepala Madrasah, PTK mencetak SURAT AJUAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAN KERJA (SKBK), berikut panduannya :
Pengelolaan Simpatika Kemenag akan kembali dibuka untuk periode
pendataan semester 1 tahun pelajaran 2020-2021, melalui surat Edaran
Ditjen Pendis Kemenag tertanggal 24 Juli 2020 dengan Nomor
B-1346.1/DJ.I/Dt.I.II/HM.00/07/2020 tentang Pengelolaan Simpatika
Semester 1 Tahun Pelajaran 2020-2021.
Melalui Surat Edaran
tersebut, Ditjen Pendis menguraikan 6 Ketentuan Pengelolaan Simpatika
pada Semester 1 tahun pelajaran 2020-2021 oleh Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) serta Operator Madrasah.
6 Ketentuan tersebut
menjadi hal yang harus diketahui baik oleh PTK, Kepala Madrasah maupun
operator madrasah sebelum melakukan proses verifikasi dan validasi data
serta tat kelola data PTK dan Madrasah ditiap satuan pendidikan.
Dahulu kala di wilayah Arab sedang dilanda kekeringan yang teramat panjang. Untuk mengatasi masalah ini, Raja Hijaz mengumpulkan dan membawa para ulama Makkah dan Madinah, mereka meminta berdoa di depan Ka'bah agar segera diturunkan hujan.
Setelah semua sarjana dan para ulama berdoa, hujan tidak turun juga, malah menjadi lebih panas selama beberapa bulan, yang kian membuat penduduk di negeri itu semakin susah.
Dalam kekalutanya, Raja Hijaz tiba-tiba teringat akan seorang sarjana yang tidak diundang untuk berdoa. Kemudian Sang Raja memerintahkan bawahannya untuk memanggil sarjana tersebut.
Oleh bawahan raja, sang sarjana diberitahu, setelah bertemu, penampilan cendekiawan itu pendek, kecil dan kulitnya hitam.
Sarjana itu adalah Syekh Nawawi bin Umar Tanara al-Bantani al-Jawi. Ia adalah seorang ahli bahasa Arab dan memiliki karya lebih dari 40 judul. Semuanya berbahasa Arab. Kemudian, ulama asal dusun Tanara, Tirtayasa, Banten tersebut berangkat berdoa meminta hujan kepada Allah SWT di depan Ka’bah.
Anehnya, meski Syaikh Nawawi Banten mampu berbahasa Arab dengan fasih, di depan Ka’bah beliau berdoa meminta hujan dengan memakai bahasa Jawa. Para ulama Makkah dan Madinah yang berdiri di belakangnya menyadongkan tangan sambil berkata “aamiin”.
Mbah Nawawi berdoa:
“Ya Allah, sampun dangu mboten jawah, kawulo nyuwun jawah.”
Seketika itu juga, mendung datang dan kemudian hujan turun dengan lebat. Semua yang menyaksikan kejadian itu pun heran.
Ada beberapa orang bertanya, bahasa apa yang telah digunakan syaikh Nawawi berdoa, karena mereka tidak pernah mendengar bahasa itu, sedangkan sebelumnya para ulama dan sarjana negeri itu telah berdoa dengan menggunakan bahasa Arab yang fasih namun tidak mujarab, sedangkan dengan bahasa Jawa malah justru ampuh.
Pelajaran dan hikmahnya adalah bahwa yang menentukan mujarabnya doa adalah kualitas individu seseorang, bukan bahasa yang digunakan. Sebab, Allah Maha Mengetahui walau hanya sekedar bahasa daerah. Tak perlu susah payah mencari yang samar keberadaannya.
Jangan menganggap doa berbahasa Arab itu paling ampuh, semua kembali pada individu yang berdoa, pakai bahasa jawa atau bahasa daerah gak jadi masalah, yang jadi masalah adalah dirimu sendiri.
Mengenai doa dengan bahasa daerah ini, Al Maghfurlah KH. A. Idris Marzuki Lirboyo pernah berkata:
“Kowe ki nek nompo dungo-dungo Jowo seko kiai sing mantep. Kae kiai-kiai ora ngarang dewe. Kiai-kiai kae nompo dungo-dungo Jowo seko wali-wali jaman mbiyen. Wali ora ngarang dewe kok. Wali nompo ijazah dungo Jowo seko Nabi Khidlir. Nabi Khidlir yen ketemu wali Jowo ngijazahi dungo nganggo boso Jowo. Ketemu wali Meduro nganggo boso Meduro.
Guru H. Nuzhan Dalam Pagar.
Guru Nuzhan panggilan populer dari Tuan Guru H. Nuzhan Noor bin H. Muhammad Noor bin Khadijah binti Abdullah bin Syekh Muhammad Khatib bin Mufti H. Ahmad bin Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang ramah dan pemurah, memiliki ilmu, amal dan akhlak mempesona. Beliau tidak saja mencintai Allah, manusia dan kemanusiaan tapi sekaligus juga mencintai hewan yang mungkin bagi sebagian orang tak dianggap keberadaannya dan suatu yang tidak berguna.
Menurut kisah salah seorang muridnya, beliau adalah salah satu murid dari Tuan Guru H Zainal Ilmi. Selain itu, beliau juga pernah menimba ilmu kepada Tuan Guru H. Abdurrahman Siddiq (Datu Sapat) di Tambilahan, Riau. Selain itu, sudah barang tentu, beliau berguru pula pada ulama-ulama Dalam Pagar yang pada umumnya masih punya hubungan darah atau hubungan kekeluargaan dari beliau sendiri.
Beliau, kesehariannya disibukkan dengan menggelar majelis pada setiap Senin malam, Selasa malam, Kamis malam, serta Jumat pagi bagi murid Dalam Pagar dan masyarakat sekitarnya. Di antara kitab yang beliau ajarkan adalah Misbahul Jannah, Sifat 20, Parukunan yang sebagiannya karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, dan Hikam karya Ibnu Athaillah Al-Askandary. Murid beliau yang aktif mengikuti majelis waktu itu, bisa dikatakan sudah sangat banyak antara 100 sampai 200 orang.
Di samping menjadi ulama yang disegani, beliau juga dikenal mempunyai akhlak yang mempesona terutama terhadap hewan. Pernah
suatu ketika ada seekor kucing yang dibuang orang di sungai hingga hampir lamas (tenggelam). Untung si kucing bisa bertahan dengan berpegangan pada batang pisang yang larut. Melihat hal itu, beliau bergegas langsung meminta orang lain untuk menyelamatkan kucing tersebut. Untuk itu, beliau rela membayar orang supaya mengapar (mengambil) dan menjemput kucing yang bertahan di atas gadang yang terus melaju mengikuti arus sungai berlalu.
Tidak hanya binatang piaraan yang mendapat kecintaan ulama yang satu ini. Sebab diketahui, beliau juga memelihara Berang-Berang (Beruk) yang sering memangsa ikan hidup-hidup. Lebih dari itu, setiap harinya beliau menyedekahkan gula untuk semut -semut yang berada di sekitar rumahnya. Lebih dari itu, dulu ada seorang petani yang datang dari menangkap ikan di sawah. Orang tersebut menangkap induk ikan gabus yang baru memiliki anak dengan cara membandan (menggunakan bebek) sebagai godaan. Beliau pun kemudian membeli induk ikan yang didapat itu dan meminta petani tersebut melepaskannya kembali di tempat semula, “Kasihan anak iwaknya matian, kadada lagi kuitannya yang menjagai, (Kasihan anak ikannya nanti mati, tidak ada lagi induknya yang menjaga, red),” ujar beliau dengan nada kasihan.
Terkait dengan memperlakukan ikan, beliau pernah berpesan pada murid-muridnya, agar saat ingin menyiangi (membersihkan) ikan yang masih hidup untuk dimakan, hendaknya tidak dengan cara memukul kepalanya yang membuat ikan tersiksa. Lebih baik, kalau bisa disembelih atau dipotong saja dengan pisau yang tajam. Begitulah sifat kasih sayang beliau kepada lingkungan alam ciptaan Tuhan, khususnya hewan.
Kemudian, beliau juga dianggap sebagai ulama yang sudah mencapai tingkat waliyullah hingga banyak muncul pada diri beliau sikap khariqul 'adah (keluar dari kelaziman) dan karamah yang tak bisa dinalar secara ilmiah. Beliau kala bepergian baik lewat jalur sungai maupun jalan darat, beliau seringkali dalam membayar jasa transport tidak sesuai tarif, tapi selalu berlebih berkali-kali lipat. Bisa dimengerti jika penguji jukung dan kelotok pada jalur sungai berebut untuk mengantar beliau. Demikian juga, ojek atau tukang atau supir taxi (angkot) di jalan darat senada dan seirama. Pendek kata beliau tak pernah menghitung berapa duit yang beliau keluarkan untuk transport perjalanan, karena amplop yang beliau terima juga tak terhitung banyaknya dan isi amplop yang beliau terima tentu hampir tidak ada yang bernilai sedikit, padahal beliau tak pernah meminta, apalagi sampai memasang tarif.
Beliau juga, menurut murid-muridnya mempunyai karamah, mampu membagi jasad beliau menjadi beberapa. Pernah terjadi beliau berada di tiga tempat yang berbeda dalam satu waktu yakni beliau sedang melakukan pengajaran di majelis, di rumah beliau sendiri, memimpin acara tahlilan di salah satu rumah murid beliau, dan menghadiri undangan orang selamatan di tengah masyarakat.
Berikutnya, beliau juga dikenal sebagai semacam tabib yang melakukan pengobatan alternatif terutama pada penyakit-penyakit yang sudah tidak bisa ditangani lagi secara medis dan penyakit gaib baik karena serangan black magic maupun kejahatan makhluk halus dari alam sebelah. Beliau juga membuat cemeti, wifiq, rajah dan doa yang ampuh untuk penangkal, penglaris, pengasihan, kekebalan dan sejenisnya.
Beliau meninggal dunia pada tanggal 9 Zulkaidah 1404H, dan dimakamkan esok harinya pada tanggal 10 Zulkaidah 1404H. Dimakamkan di Gang Bani Ismail, dekat Masjid Tuhfatur Raghibin, kampung Dalam Pagar, Martapura. Allah Yarham.
PANGLIMA ISLAM YANG DITAKUTI EROPA, NAMUN JARANG UMAT ISLAM YANG MENGETAHUI BELIAU
Laki-laki ini, berhasil membuat dunia Eropa berpesta ria saat dia meninggal!
Mereka duduk dan berpesta di atas kuburannya, sambil menikmati minuman dan wanita! Salah seorang yang hadir disana berkata,
“Demi Tuhan, kalau seandainya laki-laki ini masih bernafas, mustahil kita bisa tenang dan mungkin kita semua sudah mati”.
Dia bukanlah Shalahuddin Al ayyubi, tetapi dia adalah tokoh yang tidak kalah agungnya, tetapi tidak banyak yang mengenalinya.
Dialah Al Hajib Al Manzor.
Ketika Panglima Al Hajib Al Manzor meninggal, Eropa berpesta ria, sampai raja Alfonso datang ke kuburannya, dan mendirikan tenda besar di atasnya. Tepat di atas kuburan Al Manzor diletakkan sebuah ranjang bertatakan emas, kemudian dia tidur di atasnya bersama istrinya. Di atas kuburan panglima perang tentara islam di Andalusia…Alfonso berkata,
“Apa kamu tidak melihat aku hari ini telah menguasai seluruh wilayah Islam dan Arab? Dan aku duduk di atas kuburan panglima mereka!”
Salah seorang yang hadir pengawal berbisik, “Demi Tuhan, kalau seandainya laki-laki ini masih bernafas, mustahil kita bisa tenang dan mungkin kita semua sudah mati”.
Alfonso pun tahu dan marah, dengan lancangnya dia menarik pedangnya dan ingin menebas kepala pengawal itu.
Untung saja istrinya memegang tangan Alfonso, dan berkata, “Benar kata dia, masa kita bangga bisa tidur di atas kuburan musuh? Itu malah menambah keagungan musuh! Bahkan sampai dia mati kita tidak mampu mengalahkan dia! Sejarah menulis kemenangan dia, ditambah lagi setelah mati kita tidur di atas kuburan dia! Qué vergüenza!”
Al Hajib Al Manzor, nama aslinya Muhammad bin Aamer Al Aameri, lahir tahun 326 H, di selatan Andalusia. Bergabung dalam pasukan pemerintah pada saat dia masih muda, dan menjadi kepala polisi di Cordova, karena keberaniannya dan jasanya.
Kemudian dia diangkat menjadi penasehat Gubernur Andalusia, kemudian dia menjadi Gubernur Andalusia dan Panglima tertingggi tentara Islam di Andalusia.
Dia pernah ikut dan memimpin lebih dari 50 perang, dan semuanya dimenangkannnya, selama dia memimpin, belum pernah kalah .
Perang terbesar yang pernah dipimpinnya adalah perang Leon di selatan Perancis, dimana tentara Eropa bersatu bersama tentara Leon. Banyak raja Eropa yang terbunuh, dan banyak juga yang ditawan, kemudian diapun mengumandangkan azan perdana di di bumi Perancis itu.
Setiap kali menang dalam peperangan, dia pasti mengumandangkan azan, dan dia mengumpulkan debu yang lengket di pakaiannya, kemudian dimasukkan dalam botol. Dia mewasiatkan nanti apabila dia meninggal, agar botol itu dimasukkan dalam kuburannya, supaya kelak debu-debu itu menjadi saksi di sisi Allah.
Eropa sangat membenci Al Manzor, selama 25 tahun mereka banyak kehilangan tentara dan panglima di tangan Manzor, selama 25 tahun mereka tidak pernah tenang dan tidak bisa beristirahat.
Al Manzor selalu berdoa supaya dia mati syahid di medan perang, jangan sampai mati di antara tembok dan tiang istana. Dan doanya terkabul, dia syahid di medang perang saat berperang di perbatasan Perancis di dekat pegunungan Pyrenees.
Dia syahid pada umur 60 tahun, dan 25 tahun dihabiskan untuk jihad dan menaklukkan musuh-musuh Islam.
Sekarang udah tahu, kenapa Alfonso mendirikan kemah di atas kuburan Al Manzor!
Copas.
("Chapter Two:Al-Andalus").
AMALAN, AGAR ANAK TIDAK NAKAL, AGAR CERDAS DAN CEPAT PAHAM BELAJAR .
Ambil segelas air hujan yang bersih, kalau tidak ada, maka ambillah segelas air susu, atau segelas air putih.
1. Bacalah Ummul Kitab Surah Al-Fatihah 3×
2. Kemudian Bacalah surah Al-‘Alaq
Ayat 1-5 dibaca 11×
INI BACAAN SURAH AL-ALAQ 👇👇 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1)
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2)
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3)
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4)
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
3. Setelah itu tiupkan ke air didalam gelas itu.
Dibaca setiap hari setelah shalat shubuh sebelum waktu isyroq.
4. Orang tua atau pembaca meminum sedikit, lalu berikan kepada anak, Dengan izin Allah, In Syaa Allah, anak yang nakal menjadi sholeh.
Anak yang lambat faham akan ilmu agama, cepat faham.
Anak yang durhaka sama orang tuanya, akan bakti kepada kedua orang tuanya.
Dan anak itu cepat hafal serta mudah mengingat pelajaran.
Dan juga wanita hamil yang mengamal kannya kelak akan mendapatkan anak yang sholeh.
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Aalihi Wa Shohbihi Wasallim.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2722532057851424&id=100002839706859
BAGIAN ANATOMI PADA SEBILAH KERIS BAGIAN ANATOMI PADA SEBILAH KERIS : 1. Pesi: Tangkai bilah yang dimasukkan ke dalam hulu (pegangan). 2...