Momen Terakhir Demang Lehman sebelum Syahid.
Menjelang eksekusinya, seperti dituliskan Meyners, Demang Lehman juga berpuasa dengan ketat seperti yang ditentukan, karena pada saat itu bulan Puasa/Ramadhan. Seperti ketentuan dalam Alquran, beliau juga sahur dan berbuka puasa. Menunya, hanya dengan roti biasa atau roti beras untuk jam-jam tertentu.
Dari sumber lain dituliskan bahwa Demang Lehman juga tidak pernah meninggalkan shalat dan membaca Alquran di dalam tahanan. Demang Lehman memiliki Alquran berukuran kecil yang selalu dibawanya kemana-mana dan dibacanya ketika waktu senggang.
Pada waktu Demang Lehman menjalani masa penahanan menjelang eksekusi, tidak ada seorang pun yang menjenguknya atau sekadar mempertanyakannya. Sebab penduduk sangat takut disangkut pautkan dengan Demang Lehman. Demikian dituliskan wartawan Surat Kabar Sumatra Nieuws en Advertebtie Blad edisi 7 Mei 1864.
Demang Lehman saat dieksekusi sedang berpuasa. Pada pada 19 Ramadhan 1280 H (27 Februari 1864 M), di hari eksekusinya, Demang Lehman sangat tenang dan tidak kehilangan kendali dirinya.
Ia pun melangkah dan dengan bangga mengangkat kepalanya melewati tatapan kumpulan warga Martapura yang ada di jalan, menuju tempat eksekusi (tiang gantungan).
Pejabat-pejabat militer Belanda yang menyaksikan hukuman gantung ini merasa kagum dengan ketabahannya menaiki tiang gantungan dengan tidak mengenakan penutup mata. Urat mukanya tidak berubah, menunjukkan ketabahan luar biasa.
Meyners menuliskan bahwa Demang Lehman menderita hukuman mati dengan ketenangan dan sikap mengagumkan. Setelah meninggal, jenazahnya tanpa dikebumikan (dishalatkan) kemudian dimakamkan, setelah dibawa dari Rumah Sakit di Martapura.
Dalam Surat Kabar Sumatra Nieuws en Advertebtie Blad edisi 7 Mei 1864, dituliskan tidak ada satu pun dari penduduk Martapura yang mengklaim bahwa Demang Lehman keluarganya. Kemungkinan karena rasa ketakutan masyarakat saat itu. Setelah eksekusi, tidak ada satu keluarganya pun yang menyaksikan dan menyambut mayatnya
Sumber : Mansyur via jejak rekam
#kesultananbanjar_official #kesultananbanjar #Demanglehman #perangbanjar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar